Motto

Jika anda jatuh cinta maka janganlah berusaha untuk menyakiti tapi berusahalah untuk bertahan di saat kita tersakiti
Diberdayakan oleh Blogger.

Inilah aku

Inilah aku

Cari Blog Ini

RSS

PERILAKU KONSUMEN ; KELOMPOK RUJUKAN DAN PENGARUH KELUARGA



BAB I
PENDAHUL UAN

A.    Latar Belakang
Perilaku konsumen merupakan hal yang harus dipelajari oleh seorang pemasar dalam melakukan proses pemasaran atas setiap produk yang akan dipasarkan. Untuk memahami perilaku konsumen, berbagai perspektif harus diperhatikan termasuk diantaranya adalah memahami konsep dasar kelompok rujukan dan pengaruh keluarga dalam membentuk perilaku konsumen. Dalam konteks perilaku konsumen, kelompok rujukan merupakan gagasan yang sangat penting dan berpengaruh besar. Dari perspektif pemasaran, kelompok rujukan merupakan kelompok yang dianggap sebagai kerangka rujukan bagi para individu dalam pengambilan keputusan pembelian atau konsumsi mereka.
Pahaman tentang konsep dasar kelompok rujukan dan pengaruh keluarga akan menjadi tolak ukur bagi seorang pemasar untuk memetakan pasarnya dan menentukan produk  yang akan dijual dengan menyesuaikan pada perilaku konsumen yang terbentuk sebagai akibat dan pengaruh kelompok rujukan dan pengaruh keluarga itu sendiri. Tingkat pengaruh yang digunakan kelompok rujukan pada perilaku perorangan biasanya tergantung pada sifat individu dan produk serta pada faktor-faktor sosial tertentu.
Berdasarkan hal diatas, maka pemahaman tentang kelompok rujukan dan pengaruh keluarga penting diketahui sebagai dasar pijakan untuk kita bias mendalami bagaimana perilaku konsumen itu terbentuk. Itulah sebabnya sehingga penyusun tertarik untuk menyusun sebuah makalah yang membahas tentang Kelompok rujukan dan pengaruh keluarga. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah khasanah keilmuan mahasiswa.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah Bagaimanakah konsep dasar kelompok rujukan dan keluarga dalam mempengaruhi perilaku konsumen?

C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dasar kelompok rujukan dan keluarga dalam mempengaruhi perilaku konsumen



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kelompok Rujukan
Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran perorangan ataupun bersama. Kadang-kadang kelompok dikelompokkan berdasarkan status keanggotaannya. Sebuah kelompok dimana seseorang menjadi anggota atau memenuhi syarat keanggotaan disebut keanggotaan kelompok. Kelompok yang lain disebut sebagai kelompok simbolik  dengan mengadopsi sikap dan perilaku kelompok yang lainnya.
Kelompok rujukan adalah setiap orang/kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atas rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai – nilai dan sikap umum/khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku. Konsep ini juga memberikan pandangan mengenai metode yang kadang – kadang digunakan para pemasar untuk mempengaruhi perubahan yang diinginkan pada perilaku konsumen. Tingkat pengaruh yang digunakan kelompok rujukan pada perilaku konsumen perorangan biasanya tergantung pada sifat individu dan produk serta faktor – faktor sosial tertentu.

B.     Kekuatan Kelompok Rujukan
Pada persfektif pemasaran, kelompok rujukan yang mempengaruhi nilai atau perilaku yang ditentukan secara umum disebut kelompok rujukan normatif, sedangkan kelompok rujukan yang ditentukan sebagai tolak ukur bagi sikap atau perilaku yang ditentukan secara khusus disebut kelompok rujukan komparatif. Faktor – faktor yang berdampak pada pengaruh kelompok rujukan :
1.      Informasi dan pengalaman : Orang yang mempunyai pengalaman langsung dengan suatu produk/jasa, atau dengan mudah memperoleh informasi yang lengkap mengenai hal itu, kecil kemungkinan dipengaruhi oleh nasihat/teladan orang lain.
2.      Kredibilitas, Daya tarik, Kekuatan kelompok rujukan : kelompok rujukan yang dirasakan kredibe, menarik, atau berkuasa dpat menimbulkan perubahan sikap dan perilaku konsumen. Sebagai contoh, jika konsumen ingin memperoleh informasi yang tepat mengenai kinerja/kualitas suatu produk/jasa, mereka mungkin terbujuk oleh orang – orang yang mereka anggap dapat dipercaya dan berpengetahuan. Jadi konsumen lebih mungkin terbujuk oleh sumber – sumber yang mempunyai kredibilitas tinggi.
3.      Sifat menonjol produk  : Produk yang menonjol secara visual adalah produk yang mencolok dan dipehatikan (barang mewah atau produk baru), produk yang menonjol secara verbal mungkin sangat menarik.
Untuk dapat mempunyai pengaruh tersebut, kelompok rujukan harus melakukan hal – hal berikut :
1.      Memberitahukan agar orang menyadari adanya suatu produk/merk yang khusus.
2.      Memberikan kesempatan pada individu untuk membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan perilaku kelompok.
3.      Mempengaruhi individu untuk mengambil sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma – norma kelompok.
4.      Membenarkan keputusan untuk memakai produk – produk yang sama dengan kelompok.
      Pemasar mempunyai sasaran yang berbeda mengenai kesesuaian konsumen. Terutama yang bertanggung jawab untuk suatu merk baru atau merk yang tidak merupakan pemimpin pasar, mungkin ingin memilih strategi yang meminta para konsumen untuk menyampingkan dan mau tampil berbeda dan tidak hanya mengikuti orang banyak ketika mengambil keputusan untuk membeli.

C.     Kelompok Rujukan Yang Berkaitan Dengan Konsumen Yang Dipilih
Keberadaan konsumen berpotensi dipengaruhi oleh berbagai tipe orang yang melakukan kontak dengan mereka atau yang mereka amati. Ada lima kelompok rujukan yang mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yaitu :
1.      Kelompok persahabatan
Kelompok persahabatan secara khas diklasifikasikan sebagai kelompok informal, karena tidak terstruktur dan tidak memeiliki tingkat kewenangan yang khusus. Persahabatan dianggap sebagai tanda kematangan dan kebebasan untuk membentuk berbagai ikatan sosial.
2.      Kelompok belanja
Kelompok belanja adalah dua orang atau lebih yang berbelanja bersama-sama, baik berbelanja pakaian, makanan, atau hanya sekedar melewatkan waktu. Bentuk khusus kelompok belanja adalah pertemuan belanja yang diadakan di rumah yang cirri khasnya terdiri dari sebuah kelompok yang berkumpul bersama di rumah seorang teman untuk menghadiri pesta untuk mempertunjukkan dan menilai produk khusus.
3.      Kelompok kerja
Keberadaan orang di tempat pekerjaan yang sering memberikan banyak kesempatan pada kelempok kerja untuk mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku konsumsi para anggota, baik kelompok kerja formal maupun kelompok persahabatan kerja (friendship work group)
4.      Kelompok atau masyarakat maya
Kelompok ini diebut sebagai kelompok baru sebagai akibat dari kecanggihan teknologi yang dikenal sebagai masyarakat internet. Masyarakat ini memberikan akses pterhadap anggotanya untuk memperoleh informasi dan persahabatan yang luas dengan interkas yang tak terbatas pada berbagai topic dan persoalan.
5.      Kelompok aksi konsumen
Jenis khusus kelompok ini muncul sebagai reaksi terhadap gerakan konsumen. Tujuan yang mendasari kebanyakan kelompok aksi konsumen ini adalah unruk memberikan tekanan yang cukup pada para anggota komunitas bisnis yang dipilih agar memperbaiki penyalahgunaan yang dirasakan oleh konsumen.

D.    Daya Tarik Selebriti dan Kelompok Rujukan
Daya tarik selebriti dan kelompok rujukan yang serupa lainnya digunakan dengan sangat efektif oleh para pemasang iklan untuk berkomunikasi dengar pasar. Ada lima tipe daya tarik kelompok rujukan utama yang lazim digunakan dalam pemasaran diantaranya :
1.      Selebriti
Sebuah perusahaan memutuskan untuk menggunakan selebriti untuk mempromosikan produknya mempunyai pilihan dengan menggunakan selebriti untuk memberikan pernyataan atau dukungan, menggunakan actor dalam iklan atau menjadikan selebriti sebagai juru bicara perusahaan.
2.      Tenaga ahli
Tenaga ahli yang digunakan oleh perusahaan adalah seseorang yang karena pekerjaan atau keahliannya berada dalam posisi yang unik untuk membantu calon konsumen menilai produk atau jasa yang dipromosikan iklan. Contohnya : Iklan ntuk panic dengan menampilkan dukungan seorang ahli atau juru masak.
3.      Orang biasa
Daya tarik kelompok rujukan yang menggunakan pernyataan pelanggan yang puas . keuntungan daya tarik orang biasa adalah menunjukkan pada para calon pelanggan bahwa seseorang yang persis seperti mereka telah menggunakan dan puas dengan produk atau jasa yang diiklankan.
4.      Juru bicara eksekutif
Dewasa ini, semakin banyak perusahaan yang telah menggunakan eksekutif puncak mereka sebagai juru bicara dalam iklan. Penampilan seorang pimpinan tertinggi perusahaan dalam iklannya secara tidak langsung menyatakan bahwa seorang yang berada dipuncak memperhatikan kepentingan terbaik para konsumen.
5.      Karakter dagang
Karakter (tokoh) dagang atau juru bicara digunakan sebagai pendukung dalam memberikan suatu citra yang dibuat ideal dalam menyalurkan informasi yang sangat penting bagi produk atau jasa yang mendukung.

E.      Sosialisasi Para Anggota Keluarga
Keluarga merupakan sebuah konsep dasar, tidaklah muda mendefinisikannya karena susunan dan struktur keluarga, maupun peran yang dimainkan, tetapi secara tradisional didefinisikan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama. Sosialisasi para anggota keluarga dapat dimulai dari anak-anak termasuk menanamkan pada anak-anak nilai-nilai dasar dan cara berprilaku yang sesuai dengan budaya.
1.      Sosialisasi konsumen anak-anak
Aspek sosialisasi anak-anak yang relevan dengan studi perilaku konsumen sebagai proses yang memungkinkan anak-anak untuk memperoleh keterampilan, pengetahuandari sikap yang diperlukan untuk berfungsi sebagai konsumen.
2.      Sosialisasi konsumen dewasa
Proses sosialisasi merupakan proses yang terus menerus di sepanjang kehidupan manusia. Sebagai contoh, ketika suatu pasangan yang baru menikah dan mendirikan rumah tangga yang terpisah, penyesuain diri mereka terhadap kehidupan dan konsumsi bersama merupakan proses yang berkesinambungan.
3.      Sosialisasi antar generasi
Tampaknya, kesetiaan pada produk yang dipilih terhadap merk lazim sekali dipindahkan dari satu generasi ke generasi yang lain yang bahkan mungkin terjadi sampai pada generasi selanjutnya. Misalnya pilihan merek tertentu untuk berbagai produk.
      Proses model sosialisasi secara sederhana dapat dilihat pada gambar berikut :
Anak Muda
Teman-teman
Anggota Keluarga Lainnya
Mempengaruhi nilai/perilaku dasar
·         Prinsip Agama
·         Keterampilan
·         Standar pakaian
·         Etika dan tata karma
·         Motivasi Pendidikan
·         Tujuan Pekerjaan
·         Norma/Perilaku konsumen
Mempengaruhi Sikap/perilaku yang lebih Ekspresi

·         Gaya
·         Model
·         Perilaku “luar dalam”
·         Perilaku konsumen yang dapat diterima
 















        Pra remaja                            Remaja                      Belasan tahun         Lebih Tua

F.      Fungsi Keluarga
Ada tiga fungsi keluarga yang erat kaitannya dengan perilaku konsumen diantaranya :
1.      Kesejahteraan keluarga
Kesejahteraan keluarga adalah salah satu fungsi keluarga dengan memberikan tanggungan ekonomi di dalam sebuah keluarga. Dewasa ini, bahkan seorang perempuan bekerja di luar rumah sudah dianggap sebagai hal yang biasa untuk membantu suami meningkatkan taraf ekonominya.
2.      Dukungan emosional
Pemberian makanan emosianal (Cinta dan kasih sayang) merupakan fungsi keluarga yang penting, dalam memenuhi fungsi ini, keluarga memberikan dukungan dan dorongan dalam mengatasi pengambilan keputusan dalam berbagai persoalan pribadi dan sosial.
3.      Gaya hidup keluarga yang cocok
Fungsi keluarga yang penting lainnya dari segi perilaku konsumen adalah pembentukan gaya hidup yang cocok bagi keluarga.Pendidikan, pengalaman dan berbagai tujuan pribadi. Komitmen terhadap gaya hidup keluarga, termasuk alokasi waktu sangat mempengaruhi pola konsumsi.

G.    Pengambilan Keputusan Keluarga dan Peran Yang Berkaitan Dengan Konsumsi
Walaupun banyak pemasar yang mengakui keluarga sebagai unit pengambilan keputusan yang jutama, mereka sering meneliti sikap dan perilaku seorang keluarga yang mereka yakini sebagai pengambil keputusan yang utama. Ada dua hal yang penting untuk diperhatikan yaitu :
1.      Peran kunci dalam konsumsi keluarga
Pembagian tugas harus diperjelas agar keluarga dapat berfungsi sebagi unit yang padu. Dalam masyarakat yang dinamis, tugas yang berhubungan dengan keluarga berubah-ubah. Ada delapan peran dalam proses pengambilan keputusan keluarga
Peran
Uraian
Orang yang mempengaruhi
Anggota keluarga yang memberikan informasi pada para anggota lain mengenai suatu produk atau jasa
Penjaga Pintu
Anggota keluarga yang mengontrol arus informasi mengenai produk atau jasa pada keluarga
Pengambil
Para anggota keluarga dengan wewenang untuk menentukan secara sepihak atau bersama-sama untuk memutuskan, membeli, memakai atau tidak lagi menggunakan produk tertentu
Pembeli
Para anggota keluarga yang sesungguhnya melakukan pembelian produk atau jasa tertentu
Orang yang menyiapkan
Anggota keluarga yang merubah produk menjadi suatu bentuk yang layak untuk dikonsumsi oleh para anggota keluarga lainnya
Pemakai
Anggota keluarga yang menggunakan atau mengkonsumsi produk atau jasa tertentu
Pemelihara
Anggota keluarga yang merawat atau memperbaiki produk sehingga ia memberikan kepuasan yang berkesinambungan
Pengatur
Anggota keluarga yang memulai atau melakukan proses pembuangan atau menghentikan pemakaian produk atau jasa tertentu.
2.      Dinamika pengambilan keputusan suami istri
Para pemasar tertarik pada besarnya peengaruh yang dipunyai istri dan suami ketikasampai pada pilihan konsumsi. Dalam beberapa hal pengambilan keputusan biasanya diputuskan secara bersama.

H.    Siklus Kehidupan Keluarga
Para sosiolog dan peneliti konsumen sudah lama tertarik pada siklus kehidupan keluarga (SKK) sebagai alat untuk menggambarkan serangkaian tahap yang agak mantap dan dapat dirmalkan pada perkembangan keluarga.
1.      Siklus Kehidupan Keluarga Tradisional
Tahap I  :   Masa lajang – Orang muda lajang yang tinggal terpisah dari orang tua.
Tahap II  :  Orang yang sedang berbulan madu – pasangan muda yang   menikah.
Tahap III :   Orang tua – sepasang suami isteri dengan setidak – tidaknya satu anak yang tinggal di rumah.
Tahap IV :  Pasca – orang tua – sepasang suami isteri yang lebih tua tanpa anak yang tinggal di rumah.
Tahap V   :  Disolusi – seorang isteri atau suami yang masih hidup.
2.      Siklus Kehidupan keluarga Nontradisional
Model SKK tradisional tidak dapat lagi mewakili sepenuhnya kemajuan tahap-tahap perubahan tatanan keluarga dan gaya hidup dewasa ini. SKK tradisional adalah :
a.      Rumah tangga keluarga (pasangan yang tidak memiliki anak, pasangan yang terlambat menikah, orang tua tunggal, keluarga yang diperluas)
b.      Rumah tangga bukan keluarga (pasangan yang tidak menikah, orang-orang yang bercerai, orang lajang, janda/duda)
Perubahan status baru (perceraian, orang baru memasuki rumah tangga, pensiunan) juga akan mempengaruhi perubahan secara spontan dalam pilihan yang berhubungan dengan konsumsi sehingga menjadi target bagi pemasar.



BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
Kelompok rujukan konsumen merupakan kelompok yang bertindak sebagai kerangka rujukan bagi para individu dalam berbagai keputusannya. Contoh kelompok rujukan diantaranya kelompok persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, kelompok masyarakat maya, kelompok anti konsumen. Kelompok yang mempengaruhi nilai/perilaku adalah kelompok normatif dan yang mempengaruhi sikap disebut kelompok komparatif.
Tipe daya tarik kelompok rujukan yang sering digunakan dalam pemasaran adalah selebriti, tenaga ahli, orang biasa, juru bicara eksekutif, dan juru biacara karakter dagang. Bagi kebanyakan konsumen, keluarga merupakan kelompok rujukan yang utama untuk berbagai sikap dan perilaku. Ada tiga tipe keluarga yaitu, pasangan suami istri, keluarga inti, dan keluarga diperluas. Sosialisasi merupakan fungsi pokok keluarga serta memberikan dukungan ekonomi dan emosi dan pencairan gaya hidup.
Keputusan konsumsi keluarga diputuskan atas dominasi suami, istri ataupun keputusan bersama. Klasifikasi keluarga berdasarkan tahap dalam SKK memberikan pandangan mengenai perilaku yang berkaitan dengan konsumsi keluarga. SKK dibagi menjadi dua yaitu SKK tradisional dan nontradisonal.

B.     Saran
Penyusun menyarankan agar dalam penulisan makalah selanjutnya dapat menambah referensi-referensi yang lain agar dapat dijadikan sebagai acuan perbandingan dalam membahas perilaku konsumen yang erat kaitannya dengan kelompok rujukan dan pengaruh keluarga. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dalam menambah khasanah keilmuan penulis dan pembacanya serta dapat menajdi rujukan baru untuk penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Andis. 2012. Kelompok Rujukan dan Pengaruh Keluarga. www.andishen.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 28 November 2015.

Schifman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Terimakasih. Sangat membantu. Jangan lupa kunjungi kami http://bit.ly/2MZshrf

Halimahworks mengatakan...

thanks for your paper.

Posting Komentar